Hargailah sebuah proses dalam setiap langkah yang kita lewati karena disanalah kita menyadari adanya sebuah perjuangan bagaimana kita mencapai apa yang telah kita dapatkan kini

Rabu, 19 Maret 2014

Masa Laluku ( 30082012-27012013) *with my Sailor

Ini cerita kedekatan pertamaku dengan seorang lelaki. Pertama kalinya aku mengenal istilah “pacar”, ya inilah kekasih pertamaku. Hal yg sama sekali tak pernah aku duga sebelumnya, ini bukan cerita ketika masa-masa sekolah, ini jauh terjadi selepas aku menyelesaikan belajar di SMA, ini hanya cerita 2 tahun yg lalu, mengenang cerita ketika bersamanya. Bukan masa indah di waktu sekolah, cinta memang datang terlambat, disaat yg lain telah banyak yg merasakan, aku jauh tertinggal dan baru merasakannya ketika itu, dan sayangnya cerita itu pun hanya bertahan selama 4 bulan. Waktu yg sungguh sangat singkat, tak banyak kenangan dengannya, karena jarak, dan tentunya kesibukan masing-masing. Ya seharusnya itu bukan menjadi alasan utama aku dan dia sekarang berpisah, tapi kenyataannya seperti itu. Kamu masih ingat tidak pertama kali kita berkenalan, pertama kali kita bertemu ?? mungkin jawabnnya tidak, tapi aku masih sangat mengingatnya. Rasanya terlalu singkat perkenalan kita yg pada akhirnya kita secara cepat pula memutuskan untuk menjalin hubungan lebih dekat. Secepat itu pula kita mengakhiri kebersamaan kita. Sangat singkat. Tapi sudahlah, itu cerita kita dulu. Cerita yg tak akan aku lupakan. Masih ingat ketika itu kita hanya berjumpa sebanyak 4 kali, saat tepat di hari ulang tahunmu, itu pertemuan kita yg kedua, kamu datang ke rumahku, kita menghabiskan waktu yg singkat itu dengan berbincang, kamu temani aku mengerjakan laporan tugas akhir, ketika memang aku sibuk dengan tugas itu. Tapi kamu masih tetap sabar menemaniku, dan disaat itu pula aku hanya bisa memberikan sesuatu yg sederhana, semoga kamu suka dengan kado dariku. Dan tak kulupa ketika aku perlihatkan ppt yg aku buat khusus untukmu, kamu tak mau melihatnya sampai selesai bukan, hanya karena kamu tak mau meneteskan air mata di depanku, kamu pasti ta menyangka aku membuatkan seperti itu untukmu. Ya aku lmelihat kamu cukup terharu, aku pun tak menduga, seorang sepertimu bisa tersentuh hanya karena dengan hal sesederhana dariku.  Ketiga kalinya kita bertemu, tepat 2 minggu setelahnya, di hari ulang tahunku, ya memang kamu tak mengucapkannya di tengah malam, kamu juga bukan orang pertama yg memberi ucapan, tak apa, kamu masih menjadi yg spesial di waktu itu, dan itulah pertama kalinya pula menghabiskan waktu ultahku dengan seorang lelaki yg aku cintai, dengan cara yg begitu sederhana, kita hanya bertemu di luar, dan makan bersama, ingat tidak, waktu itu hujan cukup lama, ya sangatlah sederhana, hanya aku dan kamu. Tapi itu salah satu kenangan terindah ketika bersamamu. Disaat itu pula kamu banyak bercerita tentang pendidikan dan kesehariamu, dan aku bangga karena bersamamu. Seorang yg sederhana, seorang yg kuat, yg mampu berusaha dan bekerja keras untuk masa depan. Bahkan kamu masih menyempatkan untuk bekerja di luar kesibukan kuliahmu, sungguh luar biasa, aku kagum padamu mas. Sering aku meneteskan air mata ketika mengingat itu, aku yakin mas, kamu akan mendapatkan kesuksesan suatu hari nanti. Cita-cita dan keinginan yg pernah kau ceritakan juga masihku ingat, nanti kalau sudah lulus dan memiliki pekerjaan, kau bilang ingin line di dalam negeri dulu selepas itu ambil sertifikat, lalu ambil line luar negeri, “itu semua untuk kita dhe, untuk beli tanah, buat rumah dan usaha”, semua kalimat itu masih sangat jelas teringat. Dari dia aku belajar bagaimana berjuang dalam menggapai sesuatu yg diinginkan. Dan aku sangat bangga pernah bersamanya. Ketika aku sakit, sempat ada pertengkaran kecil hanya karena aku merasa dia terlalu sibuk dan melupakan aku.  Esok harinya dia langsung datang ke rumah dan meninggalkan 1 hari kuliahnya hanya untukku, tapi saat itu aku sudah masuk kerja. Dia menungguku pulang hingga akhirnya dia jemput aku di tempat kerja dan menemaniku hingga sore. Dan siapa sangka itu akhir dari ceritaku bersamanya, 2 minggu berikutnya kita memutuskan untuk berpisah. Kita berpisah dengan baik, namun sungguh sulit untuk melupakan kenangan sewaktu itu, hingga kini aku dan dia masih berkomunikasi dengan baik.
Kita memutuskan untuk fokus pada kesibukan masing-masing. Dia dengan pendidikannya, aku pun dengan pendidikan dan pekerjaanku. Saat ini merupakan semester akhir untuknya, pasti dia begitu sibuk. Baru 1 kali aku dan dia berjumpa setelah berpisah, rasanya seperti masih “pacaran”, dia hanya mampir sebentar ke rumah ketika akan mengikuti ujian di Semarang. Terakhir dia bilang akan main lagi sebelum prala, tapi nyatanya belum sempat. Ya tak apalah, meski aku berharap dia akan menemuiku dulu sebelum pergi, tapi lewat pesan singkatnya, dia mengabarkan sudah ada di mess (Surabaya), dan kini belum ada kabar lagi darinya, apa dia sudah dapat kapal atau belum. Biasanya dia masih menyempatkan untuk menelfonku, tapi ini tidak, mungkin dia sudah sibuk. Aku tak menduga jika sampai saat ini masih serasa menemaninya, janji dulu ketika bersama, akan menemani satu sama lain, mendukung dan memberi semangat untuk menggapai mimpi demi masa depan, dan akhirnya meski sudah tak berstatus kekasih, kita masih ada satu sama lain meski jarak memisahkan begitu jauh. Masih teringat pesan singkatnya dikala itu, tak bisa datang ketika aku wisuda untuk DII, dia hanya mengucapkan selamat. Dan sejenak di waktu itu aku ingat dia juga pernah menemani di masa-masa sulitku. Sekarang bukan aku ingin membalas semua kebaikannya dulu, hanya saja aku ingin memberikan kenangan untuknya, meski sudah berpisah aku ingin dikenang dengan baik, aku hanya bisa menemani sebatas ini. Aku yakin dia pasti akan menemukan yg jauh lebih baik dariku, tugasku kini hanya menjadi teman dan sahabat yg baik untuknya, untuk menemani dia. Aku ingin melihatnya meraih kesusksesan, itu saja. Karena aku percaya, dia pasti akan selalu berusaha untuk mencapai semua yg pernah dia ucapkan padaku.
Mas, aku tak bisa menepati janji yg dulu,
Aku tak bisa menemanimu di kala susah dan senang,
Aku hanya mampu berdoa dari kejauhan
Aku tetap menyayangimu sampai kapanpun
Semoga selalu diberi kemudahan dalam setiap langkah mas,
Aku hanya dapat memberi semangat semampuku kini


Selamat berjuang  Masa laluku ...
Jemputlah masa depanmu di derasnya ombak lautan ...


*aku tidak akan menutupi masa laluku
Aku tidak akan menyembunyikan masa laluku
Aku tidak akan merasa malu karena pernah bersamamu
agar kau tau bahwa aku pernah sungguh menyayangimu

Dan agar orang lain pun tau  bila suatu saat nanti aku pun siap untuk meninggalkan masa lalu ketika ada yg menjemputku menuju masa depan ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar