Ini cerita kedekatan pertamaku dengan seorang lelaki.
Pertama kalinya aku mengenal istilah “pacar”, ya inilah kekasih pertamaku. Hal
yg sama sekali tak pernah aku duga sebelumnya, ini bukan cerita ketika
masa-masa sekolah, ini jauh terjadi selepas aku menyelesaikan belajar di SMA,
ini hanya cerita 2 tahun yg lalu, mengenang cerita ketika bersamanya. Bukan
masa indah di waktu sekolah, cinta memang datang terlambat, disaat yg lain
telah banyak yg merasakan, aku jauh tertinggal dan baru merasakannya ketika
itu, dan sayangnya cerita itu pun hanya bertahan selama 4 bulan. Waktu yg
sungguh sangat singkat, tak banyak kenangan dengannya, karena jarak, dan
tentunya kesibukan masing-masing. Ya seharusnya itu bukan menjadi alasan utama
aku dan dia sekarang berpisah, tapi kenyataannya seperti itu. Kamu masih ingat
tidak pertama kali kita berkenalan, pertama kali kita bertemu ?? mungkin
jawabnnya tidak, tapi aku masih sangat mengingatnya. Rasanya terlalu singkat
perkenalan kita yg pada akhirnya kita secara cepat pula memutuskan untuk
menjalin hubungan lebih dekat. Secepat itu pula kita mengakhiri kebersamaan
kita. Sangat singkat. Tapi sudahlah, itu cerita kita dulu. Cerita yg tak akan
aku lupakan. Masih ingat ketika itu kita hanya berjumpa sebanyak 4 kali, saat
tepat di hari ulang tahunmu, itu pertemuan kita yg kedua, kamu datang ke
rumahku, kita menghabiskan waktu yg singkat itu dengan berbincang, kamu temani
aku mengerjakan laporan tugas akhir, ketika memang aku sibuk dengan tugas itu.
Tapi kamu masih tetap sabar menemaniku, dan disaat itu pula aku hanya bisa
memberikan sesuatu yg sederhana, semoga kamu suka dengan kado dariku. Dan tak
kulupa ketika aku perlihatkan ppt yg aku buat khusus untukmu, kamu tak mau
melihatnya sampai selesai bukan, hanya karena kamu tak mau meneteskan air mata
di depanku, kamu pasti ta menyangka aku membuatkan seperti itu untukmu. Ya aku
lmelihat kamu cukup terharu, aku pun tak menduga, seorang sepertimu bisa
tersentuh hanya karena dengan hal sesederhana dariku. Ketiga kalinya kita bertemu, tepat 2 minggu
setelahnya, di hari ulang tahunku, ya memang kamu tak mengucapkannya di tengah
malam, kamu juga bukan orang pertama yg memberi ucapan, tak apa, kamu masih
menjadi yg spesial di waktu itu, dan itulah pertama kalinya pula menghabiskan
waktu ultahku dengan seorang lelaki yg aku cintai, dengan cara yg begitu
sederhana, kita hanya bertemu di luar, dan makan bersama, ingat tidak, waktu
itu hujan cukup lama, ya sangatlah sederhana, hanya aku dan kamu. Tapi itu
salah satu kenangan terindah ketika bersamamu. Disaat itu pula kamu banyak
bercerita tentang pendidikan dan kesehariamu, dan aku bangga karena bersamamu.
Seorang yg sederhana, seorang yg kuat, yg mampu berusaha dan bekerja keras
untuk masa depan. Bahkan kamu masih menyempatkan untuk bekerja di luar
kesibukan kuliahmu, sungguh luar biasa, aku kagum padamu mas. Sering aku
meneteskan air mata ketika mengingat itu, aku yakin mas, kamu akan mendapatkan
kesuksesan suatu hari nanti. Cita-cita dan keinginan yg pernah kau ceritakan
juga masihku ingat, nanti kalau sudah lulus dan memiliki pekerjaan, kau bilang
ingin line di dalam negeri dulu selepas itu ambil sertifikat, lalu ambil line
luar negeri, “itu semua untuk kita dhe, untuk beli tanah, buat rumah dan usaha”,
semua kalimat itu masih sangat jelas teringat. Dari dia aku belajar bagaimana
berjuang dalam menggapai sesuatu yg diinginkan. Dan aku sangat bangga pernah
bersamanya. Ketika aku sakit, sempat ada pertengkaran kecil hanya karena aku
merasa dia terlalu sibuk dan melupakan aku. Esok harinya dia langsung datang ke rumah dan
meninggalkan 1 hari kuliahnya hanya untukku, tapi saat itu aku sudah masuk
kerja. Dia menungguku pulang hingga akhirnya dia jemput aku di tempat kerja dan
menemaniku hingga sore. Dan siapa sangka itu akhir dari ceritaku bersamanya, 2
minggu berikutnya kita memutuskan untuk berpisah. Kita berpisah dengan baik,
namun sungguh sulit untuk melupakan kenangan sewaktu itu, hingga kini aku dan
dia masih berkomunikasi dengan baik.
Kita memutuskan untuk fokus pada kesibukan masing-masing.
Dia dengan pendidikannya, aku pun dengan pendidikan dan pekerjaanku. Saat ini
merupakan semester akhir untuknya, pasti dia begitu sibuk. Baru 1 kali aku dan
dia berjumpa setelah berpisah, rasanya seperti masih “pacaran”, dia hanya
mampir sebentar ke rumah ketika akan mengikuti ujian di Semarang. Terakhir dia
bilang akan main lagi sebelum prala, tapi nyatanya belum sempat. Ya tak apalah,
meski aku berharap dia akan menemuiku dulu sebelum pergi, tapi lewat pesan
singkatnya, dia mengabarkan sudah ada di mess (Surabaya), dan kini belum ada
kabar lagi darinya, apa dia sudah dapat kapal atau belum. Biasanya dia masih
menyempatkan untuk menelfonku, tapi ini tidak, mungkin dia sudah sibuk. Aku tak
menduga jika sampai saat ini masih serasa menemaninya, janji dulu ketika
bersama, akan menemani satu sama lain, mendukung dan memberi semangat untuk
menggapai mimpi demi masa depan, dan akhirnya meski sudah tak berstatus
kekasih, kita masih ada satu sama lain meski jarak memisahkan begitu jauh. Masih
teringat pesan singkatnya dikala itu, tak bisa datang ketika aku wisuda untuk
DII, dia hanya mengucapkan selamat. Dan sejenak di waktu itu aku ingat dia juga
pernah menemani di masa-masa sulitku. Sekarang bukan aku ingin membalas semua
kebaikannya dulu, hanya saja aku ingin memberikan kenangan untuknya, meski
sudah berpisah aku ingin dikenang dengan baik, aku hanya bisa menemani sebatas
ini. Aku yakin dia pasti akan menemukan yg jauh lebih baik dariku, tugasku kini
hanya menjadi teman dan sahabat yg baik untuknya, untuk menemani dia. Aku ingin
melihatnya meraih kesusksesan, itu saja. Karena aku percaya, dia pasti akan
selalu berusaha untuk mencapai semua yg pernah dia ucapkan padaku.
Mas, aku tak bisa menepati janji yg dulu,
Aku tak bisa menemanimu di kala susah dan senang,
Aku hanya mampu berdoa dari kejauhan
Aku tetap menyayangimu sampai kapanpun
Semoga selalu diberi kemudahan dalam setiap langkah mas,
Aku hanya dapat memberi semangat semampuku kini
Selamat berjuang Masa
laluku ...
Jemputlah masa depanmu di derasnya ombak lautan ...
*aku tidak akan menutupi masa laluku
Aku tidak akan menyembunyikan masa laluku
Aku tidak akan merasa malu karena pernah bersamamu
agar kau tau bahwa aku pernah sungguh menyayangimu
Dan agar orang lain pun tau bila suatu saat nanti aku pun siap untuk meninggalkan
masa lalu ketika ada yg menjemputku menuju masa depan ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar