Menanti
Menunggu
Diam bukan berarti aku tak peduli
Dalam diam aku menahan rasa
Menanti sapaan
Menunggu suatu kabar
Berat
Rasanya cukup dan begitu sulit
Entah seperti apa rasanya
Dan entah sampai kapan
Dalam diam
Terkadang aku meneteskan air mata
Mau berbuat apa
Tak ada
Aku hanya mencoba untuk lebih mengerti
Untuk bisa memahami
kondisi
Posisimu
Posisiku
Meski rindu datang menerjang
Aku berusaha untuk menyimpannya dengan begitu rapat
Terkunci dan tertutup
Sangat aku rahasiakan dari orang lain
Hingga mungkin Tuhan bosan mendengar namamu yg selalu aku
sebut dalam doaku
Biarlah ...
Hanya itu yg mampu aku lakukan
Aku tahu bebanmu begitu berat
Tugasmu begitu banyak
Tuntutan untukmu begitu nyata
Apa pantas aku datang untuk menambah pikiranmu
Tentu rasanya tidak pantas
Aku tepis dan buang jauh rasa iri ketika melihat yg lain
dengan bebas bisa berkomunikasi
Terkadang aku begitu ingin menyapamu
Mengucapkan selamat pagi
Mengucapkan selamat bertugas
Atau mengucapkan selamat beristirahat
Namun entah kapan waktu yg tepat untuk mengucapkannya
Kamu mungkin begitu sibuk hingga tak sempat menyapaku meski
hanya satu huruf saja
Sehingga aku sadari lebih baik aku diam menunggumu
Menanti sapaan darimu
Bukan karena aku acuh
Bukan karena aku membiarkan
Tapi karena aku sayang
Aku tidak ingin mengganggu waktumu
Aku tidak ingin menambah bebanmu
Aku hanya bisa berbisik pada-Nya
Aku rindu dia
Tolong jaga dia disana
Aku hanya berusaha untuk bersabar
Tidak menuntut
Mengerti
Memahami
Bersikap lebih dewasa
Aku hanya berharap dia tetap mengingatku meski tak ada
sapaan darinya
Sudah
Itu lebih dari cukup
Karena aku sadar
Hal terpenting adalah menepati ucapan yg pernah aku
lontarkan padanya
Menepati apa yg pernah aku setujui
Membuktikan bahwa aku mau menanti
Meski dalam keterbatasan waktu
Aku menanti kabarmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar