Aku menangis di tengah perjalanan pulang
Di bawah panasnya mentari
Di tengah hiruk pikuk bisingnya kendaraan
Aku sendiri
Entah kenapa
Ini pertama kalinya aku menjatuhkan air mata di luar
Saat itu hanya masa depan yang aku pikirkan
Terlintas begitu saja bayangan esok
Mau jadi apa aku
Bisakah aku membahagiakan mereka
Mereka yang sudah bersusah payah membiayai pendidikanku
Satu impianku kini
Apa bisa aku raih
Tuhan ...
Aku sedang berusaha untuk dapat menggenggam impianku itu
Aku ingin membanggakan mereka
Aku ingin membuktikan pada mereka disana yang meremehkanku
Yang selalu memojokkan aku
Yang malu ketika dekat denganku
Kini
Biar saja jika aku harus sendiri
Tanpa orang istimewa yang menemani
Aku sadar
Aku harus berjuang meraih mimpi
Kini
Boleh aku gagal dalam percintaan
Aku dibiarkan dalam kesendirian
Aku ditinggal dalam kesepian
Tapi
Jangan biarkan aku larut dalam kesedihan
Jangan sampai aku sia-siakan usia mudaku
Jangan termenung berdiam diri tanpa tindakan
Aku harus berlatih
Aku harus berjuang
Aku harus berlari
Mengejar mimpi
Meraih masa depan
Aku akan usahakan
Sampai batas maksimal
Hingga angan menjadi nyata
Untuk mereka dan sebuah kata sederhana “pengabdian”
_18012015_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar