Hargailah sebuah proses dalam setiap langkah yang kita lewati karena disanalah kita menyadari adanya sebuah perjuangan bagaimana kita mencapai apa yang telah kita dapatkan kini

Kamis, 28 Mei 2015

Teringat Kenangan Itu

2007-2010
perjalanan yang menggores dengan begitu membekas dalam pikiran
sebuah perjuangan dalam pendidikan
masa SMA
iya di tahun itulah aku menapaki jalan demi modal untuk meraih masa depan
masa yang mungkin bagi sebagian orang lain bisa jadi dihabiskan untuk bersenang-senang, menikmati masa remaja dengan bermain dan jalan-jalan
namun untukku, itulah masa dimana begitu berat perjuangan yang harus aku lalui
kabut masih menyelimuti pagi, aku harus sudah bersiap untuk menuju sekolah
dengan berjalan kaki, sendiri
2 km mungkin aku harus berjalan menembus jalan pintas
dari rumah aku harus berjalan dan dilanjutkan menyeberang kali menggunakan perahu kecil yang sangat setia menanti kami para anak sekolah, begitu pagi
lalu aku pun masih harus berjalan kembali menyusuri kebun dan sawah
ketika beruntung, aku bisa saja bersama anak lain namun terlalu sering aku sendiri dalam suasana dinginnya pagi, kabut tebal dan sepinya suasana sekitarku tak lagi aku pikirkan
selepas itu aku sudah sampai di tepi jalan kembali aku harus menunggu bus beberapa menit
barulah aku sampai di sekolahku
di tempat penuh kenangan
dari sanalah aku belajar, mendapat teman dan memeperoleh ilmu sebagai modal untuk bisa meraih apa yang telah aku dapatkan kini
hujan
kata yang terkadang tak aku sukai
itu yang cukup menghambat perjalananku entah berangkat ke sekolah atau pulang ke rumah
bayangkan jika malam turun hujan
esok pagi tentu  sungaimeluap dan meninggalkan bekas di pinggirnya
bagaimana aku menuju ke sekolah ?
sudah begitu rapi berdandan dari rumah ketika sampai di tepian sungai, lihat betapa buruknya keadaan disana
sepatu yang begitu bersih apakah akan dipaksa melewati jalan seperti itu
melepas sepatu, ya itu jalan satu-satunya
setelah sampai di seberang apakah aku tetap tanpa sepatu ?
harus memutar otak, apa yang dibayangkan ?
ya aku mencari air untuk membersihkan kakiku
tapi dimana ? tidak ada rumah, yang ada hanya kebun dan sawah
tapi lihat, ada air yang mengalir begitu jernih di pinggiran sawah
iya, air itulah yang aku gunakan untuk membasuh kakiku yang kotor agar aku tetap terlihat bersih dan rapi sampai ke sekolah
itu jika hujan terjadi malam hari, lalu jika hujan ketika masih di sekolah
ketika mendung pun aku sudah berpikir keras membayangkan bagaimana bisa pulang
sungai pasti meluap tentu perahu tak sanggup menyeberang karena tenaga manusialah yang digunakan
aku putuskan untuk memutar jalan
melalui jalan lain yang tentu cukup jauh dan menyita banyak waktu
belum lagi ketika kegiatan sekolah sampai sore
untuk mendapatkan angkutan tentu sudah sulit
dan ketika sudah mendapatkan angkutan pun aku masih harus berjalan jauh untuk sampai ke rumah
kenangan yang tak akan aku lupakan
iya, saat itu kendaraan bermotor masih cukup jarang
tidak setiap rumah memiliki motor seperti sekarang
saat itu aku juga belum difasilitasi motor oleh orang tua
jika aku lihat sekarang, mereka yang bersekolah sudah dengan fasilitas yang begitu memadai
namun aku tidak marah ataupun menyesal dengan keadaan dulu
justru aku sangat bersyukur
dulu adalah kenangan yang begitu berharga  dimana aku belajar tentang sebuah perjuangan, kerja keras dan kesabaran
karena aku tau bahwa untuk mendapatkan suatu hal harus melalui jalan yang terjal
disitulah kita di uji, seberapa kuatnya kita
pelajaran berharga yang tentu tidak semua orang mampu melewatinya
:)
terima kasih "kenangan"
engkau telah mengajarkan aku arti sebuah perjuangan dalam meraih mimpi-mimpiku 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar